IDPOST.ID – Pemerintah Kota Blitar melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) mengadakan sosialisasi bertemakan “Peran Kinerja Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) dalam Pembangunan Daerah” pada Selasa (29/07/2025) di Balai Kota Koesoemo Wicitro.
Acara ini diikuti oleh puluhan perwakilan ormas dari Kota Blitar maupun Kabupaten Blitar dengan dukungan narasumber dari Universitas Merdeka Malang dan Badan Pusat Statistik (BPS).
Wali Kota Blitar, Syauqul Muhibbin, dalam sambutannya mengajak seluruh ormas untuk aktif berkontribusi dalam pembangunan daerah demi mencapai Kota Blitar yang semakin maju dan terbuka.
Ia menegaskan bahwa arah pembangunan telah tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan rencana jangka panjang yang mengedepankan keberagaman adat istiadat dan budaya.
“Kita sudah menyusun arah pembangunan dalam RPJMD maupun rencana jangka panjang. Tujuannya jelas, bagaimana menjadikan Kota Blitar sebagai kota yang maju, bisa mengayomi dan memfasilitasi semua pihak, termasuk dalam menerima keberagaman adat istiadat dan budaya,” tutur Syauqul.
Wali Kota juga menekankan pentingnya penyelenggaraan berbagai kegiatan dan event sebagai upaya menggerakkan perekonomian daerah sekaligus memberikan ruang partisipasi bagi masyarakat. “Semua yang kita lakukan harus bisa memberi manfaat langsung bagi warga. Karena itu kami akan pacu agar Kota Blitar bergerak lebih cepat,” ucapnya.
Selain itu, Syauqul mengajak ormas agar berperan sebagai mitra pemerintah dalam membentuk cara pandang masyarakat yang terbuka, rukun, dan saling menghargai.
Ia meyakini para pengurus ormas adalah tokoh pembimbing dalam menciptakan masyarakat yang saling menerima perbedaan dan mengedepankan semangat kebersamaan.
Tak kalah penting, Wali Kota juga menyoroti peran besar generasi muda sebagai aktor perubahan di masa depan. Kota Blitar harus memberi ruang kreatif bagi anak muda agar mampu berkontribusi membentuk wajah kota yang lebih dinamis dan progresif.
“Kita harus bergerak mengikuti zaman. Perencanaan kota harus bisa membaca potensi anak-anak muda. Dari situ, kita kembangkan Blitar sebagai kota kreatif yang siap menghadapi masa depan,” kata Syauqul.
Sementara itu, Kepala Bakesbangpol Kota Blitar, Toto Robandiyo, menyatakan bahwa sosialisasi ini merupakan bagian dari upaya mendorong ormas tidak hanya aktif secara administratif, tetapi juga memiliki program kerja yang jelas dan berdampak nyata.
“Kami ingin ormas mampu menyusun program dengan arah yang jelas, dan bisa mengukur sejauh mana manfaatnya. Jadi bukan sekadar aktif, tapi benar-benar memberi kontribusi ke masyarakat,” jelas Toto.
Ia juga menambahkan bahwa sistem pengukuran kinerja ormas akan menjadi bagian penting dalam pembinaan organisasi ini, baik di tingkat kota maupun nasional.
“Kita akan dorong internalisasi sistem ini, agar ormas tahu standar kinerja seperti apa yang bisa digunakan sebagai acuan dalam menjalankan peran mereka,” tambahnya.
Berdasarkan data Bakesbangpol, terdapat 158 ormas yang tercatat di wilayah Blitar Raya, dengan berbagai legitimasi mulai dari legalitas Kementerian Hukum dan HAM hingga Surat Keterangan Terdaftar (SKT).