IDPOST.ID – Di balik pesona alam yang kini ditawarkan Wisata Lengkeh Gunung Pegat di Blitar, tersimpan sebuah kisah dan mitos lama yang melekat erat di benak masyarakat setempat.
Kawasan yang kini ramai dikunjungi wisatawan ini, dahulu kala, dikenal dengan mitos yang cukup mengkhawatirkan, terutama bagi pasangan suami istri baru.
Secara turun-temurun, warga sekitar menyebut lembah di antara Gunung Pegat timur dan Gunung Pegat barat ini sebagai “Lengkeh”.
Namun, nama “Pegat” yang berarti “bercerai” dalam bahasa Jawa, bukanlah tanpa alasan.
Dahulu, kawasan Lengkeh ini kental dengan mitos bahwa pasangan suami istri baru yang melintasinya akan bercerai atau dalam bahasa Jawa disebut pegatan.
Mitos ini menciptakan aura mistis tersendiri di sekitar Lengkeh, membuat banyak pasangan enggan melintasi area tersebut, terutama setelah menikah.
Kepercayaan ini begitu kuat sehingga menjadi bagian dari cerita rakyat yang diwariskan dari generasi ke generasi.
Namun, seiring berjalannya waktu dan dibukanya kawasan ini sebagai tujuan wisata, mitos tersebut perlahan mulai terkikis.
Kini, Wisata Lengkeh telah bertransformasi menjadi destinasi yang lebih berwarna dan terbuka.
Keindahan alamnya yang menawan, ditambah dengan aktivitas paralayang yang memacu adrenalin, telah mengubah citra Lengkeh dari tempat yang dihindari menjadi tempat yang dicari.
Transformasi ini menunjukkan bagaimana sebuah tempat dapat berevolusi, dari yang semula diselimuti mitos dan kekhawatiran, menjadi ruang publik yang menawarkan keindahan dan kegembiraan.
Wisata Lengkeh Gunung Pegat menjadi bukti bahwa dengan sentuhan pengembangan, sebuah lokasi dapat menemukan identitas barunya tanpa melupakan sejarah dan cerita yang pernah ada.