IDPOST.ID – Kantor Urusan Agama (KUA) Kutoarjo, Kabupaten Purworejo, meluncurkan program Kebun Pengantin yang tidak hanya menjadi simbol komitmen pelestarian lingkungan, tetapi juga berpotensi besar mendorong pengembangan ekowisata dan ketahanan ekonomi di Desa Kuwurejo.
Inisiatif ini menggabungkan nilai-nilai agama dengan praktik keberlanjutan, menciptakan model baru pemberdayaan masyarakat.
Kepala KUA Kutoarjo, Mohammad Makhrus, mengungkapkan bahwa pemilihan pohon alpukat sebagai tanaman utama di kebun pengantin didasarkan pada permintaan nadhir wakaf.
Pohon alpukat dipilih karena memiliki nilai ekonomi yang tinggi dan manfaat yang berkelanjutan.
“Kenapa alpukat? Karena pohon ini punya nilai ekonomi, bermanfaat, dan hasilnya bisa diserahkan untuk kemaslahatan umat,” jelas Makhrus.
Dengan demikian, tanah wakaf seluas 1.360 meter persegi di Dusun II RT 01 RW 04, Desa Kuwurejo, yang sebelumnya belum tergarap, diharapkan menjadi produktif dan memberikan kontribusi nyata bagi kesejahteraan masyarakat.
Program Kebun Pengantin ini merupakan bagian dari tindak lanjut program prioritas Kementerian Agama tentang ekoteologi, yang mendorong kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan sebagai bagian dari ajaran agama.
Setiap pasangan pengantin yang mendaftar di KUA Kutoarjo diajak untuk menanam bibit alpukat di kebun ini, menandai komitmen mereka terhadap lingkungan dan masa depan yang berkelanjutan.
Makhrus berharap, seiring berjalannya waktu, Kebun Pengantin ini akan berkembang menjadi daya tarik wisata berbasis ekologi.
“InsyaAllah, setiap pasangan pengantin yang menikah di KUA Kutoarjo akan menanam bibit di kebun ini. Seiring waktu, kebun akan penuh dengan pohon alpukat. Jika sudah penuh, kami akan membuka lokasi baru. Harapan besar kami, kebun ini bermanfaat bagi masyarakat sekaligus menjadi daya tarik wisata berbasis ekologi,” ungkapnya.