SURABAYA, IDPOST.CO.ID,-Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya bersama Sanitarian se-Kota Surabaya melaksanakan kegiatan Monitoring dan Evaluasi (Monev) Program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM), pasca Kota Surabaya sukses 100 % Open Defecation Free (ODF) atau wilayah dimana para penduduknya bebas dari perilaku buang air besar sembarangan (BABS).
Dengan pelaksanaan Monev ini diharapkan Sanitarian dan Kesehatan Lingkungan dapat terus memaksimalkan strategi dalam mengembangakan potensi dalam merubah perilaku masyarakat untuk terpicu memiliki rasa malu dan rasa jijik jika BABS sehingga merasa sangat membutuhkan jamban sehat sebagai sarana dalam Buang Air Besar.
Ketika kita dapat merubah perilaku masyarakat supaya hidup bersih dan sehat dengan tidak melakukan BABS, secara otomatis memicu terbentuknya prilaku sehat sehingga akan tercipta lingkungan yang sehat serta saniter dan pada akhirnya akan mengantarkan Kota Surabaya menuju Kota Sehat di tahun 2023.
Kegiatan Monev diselenggarakan pada hari Sabtu, (10/06/2023) mulai pukul 10.00 WIB hingga selesai, yang berlokasi di Resto Joss Gandos, Jl. Raya Jemursari No.15, Jemur Wonosari, Wonocolo, Surabaya, dan dihadiri 65 orang Sanitarian dan petugas Kesehatan Lingkungan Puskesmas, Dinkes, Baznas dan WC-KOEN.
Dalam keberhasilan Kota Surabaya bebas 100 % ODF atau bebas BABS, tidak dapat dipungkiri telah melibatkan seluruh elemen masyarakat dan stakeholder terkait serta pihak-pihak yang mendukung pelaksanaan program tersebut, dimana salah satunya adalah DR. Koen Irianto Uripan Direktur dan owner WC KOEN.
Nurifa Handayani dari Dinkes Kota Surabaya mengucapkan terima kasih pada DR. Koen yang selama ini telah bersinergi membantu Dinkes dalam menuntaskan permasalahan sanitasi di seluruh wilayah Kota Surabaya melalui program jambanisasi hingga meraih sertifikat dan predikat ODF.
“Saya mengucapkan terima kasih atas nama pribadi dan kedinasan pada DR. Koen yang telah berhasil membantu kami menjadikan “Sukses Kota Surabaya 100 % ODF” dan ini patut dirayakan dengan kebanggaan,” tutur Nurifa
Ditambahkan pula melalui tangan dingin, semangat, ide kreatif, inovatif, kerja cerdas yang penuh keluwesan membuat Doktor jebolan Pasca Sarjana Unair Surabaya, bisa dan mampu untuk memecahkan kebuntuan ketika banyak masyarakat menolak dan sulit menerima ajakan hidup bersih dan sehat. Melalui komunikasi langsung dan sosialisasi mereka akhirnya menyetujui.
DR. Koen mengucapkan selamat kepada Pemerintah Kota Surabaya yang telah berhasil mendapatkan sertifikat serta sekaligus predikat Kota ODF 100 %. Hal ini tentunya akan menjadi contoh serta mempengaruhi wilayah lain untuk menjadikan masyarakat daerahnya berprilaku hidup bersih dan sehat dengan tidak BABS.
“Sanitarian Kota Surabaya sebagai pejuang dan pahlawan atas keberhasilan Pemerintah Kota Surabaya meraih sertifikat Kota ODF 100 %. Mereka yang berhadapan langsung dengan masyarakat untuk selalu memberi informasi serta masukan agar warga Kota Surabaya tidak BABS,” ungkapnya.
Disampaikan pula faktor yang paling besar pengaruhnya terhadap derajat kesehatan masyarakat adalah lingkungan dan perilaku. Perubahan perilaku sehat ini sangatlah sulit apabila masyarakat sendiri tak mempunyai keinginan untuk merubahnya.
“Perubahan perilaku dimulai dari diri sendiri dan dimulai sejak dini, sehingga menjadi terbiasa untuk melakukan kegiatan yang lebih besar dalam rangka menuju pola hidup sehat. Jika tercipta lingkungan yang sehat maka akan tercipta kehidupan yang sehat, jika tercipta kehidupan yang sehat maka tercipta badan yang kuat, dan di dalam badan yang kuat akan tercipta pemikiran yang sehat juga,” Pungkasnya
Teguh