Peristiwa

GP Ansor Kota Blitar Siap Kerahkan Massa Kalau Mala Agatha Tak Segera Takdown Video Klip Iclik Cinta

×

GP Ansor Kota Blitar Siap Kerahkan Massa Kalau Mala Agatha Tak Segera Takdown Video Klip Iclik Cinta

Sebarkan artikel ini
GP Ansor Kota Blitar Siap Kerahkan Massa Kalau Mala Agatha Tak Segera Takdown Video Klip Iclik Cinta

IDPOST.CO.ID – Pimpinan Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kota Blitar menyampaikan kecaman keras terhadap video klip berjudul “Iclik Cinta” yang mengambil lokasi di UPT Perpustakaan Proklamator Bung Karno.

Video musik yang dinyanyikan oleh Mala Agatha dan Icha Cellow ini mendapatkan banyak kritik karena dianggap tidak menghormati nilai-nilai sejarah serta sakralitas kawasan tersebut.

Perpustakaan nasional yang terletak di area makam Bung Karno bukan hanya sekadar tempat penyimpanan buku, tetapi juga merupakan lokasi dengan nilai historis yang sangat tinggi.

Mohamad Romdoni, ketua PC GP Ansor Kota Blitar, menyatakan bahwa lokasi ini merupakan salah satu ikon Kota Blitar dan sering digunakan untuk kegiatan edukasi serta penghormatan terhadap jasa Proklamator Indonesia, Ir. Soekarno.

“Hal ini sangat disayangkan, karena tempat yang memiliki nilai sejarah dan sakralitas harus dijaga oleh kita semua. Siapa pun yang menggunakan lokasi ini seharusnya lebih menghormati konteks sejarahnya,” jelas Doni.

Romdoni juga hadir dalam mediasi kedua yang berlangsung di Perpustakaan Proklamator Bung Karno, bersama dengan rumah produksi video klip, Bakesbangpol Kota Blitar, dan Diskominfotik Kota Blitar.

Dalam pertemuan tersebut, disepakati bahwa video klip akan dihapus dan pihak pembuat video akan menyampaikan permintaan maaf kepada masyarakat dalam waktu 2×24 jam setelah surat pernyataan ditandatangani pada Sabtu (8/3).

“Jika mediasi kedua ini tidak diindahkan oleh rumah produksi, saya akan mobilisasi massa,” tegasnya.

Romdoni juga menyesalkan ketidakhadiran artis yang tampil dalam video klip tersebut saat mediasi berlangsung.

“Seharusnya mereka hadir agar bisa menjadi pembelajaran bagi generasi muda untuk menghormati lokasi yang sakral ini. Kami hanya mengecam penggunaan lokasi untuk video klip, sedangkan untuk karya seni lainnya kami tidak masalah,” tambahnya.

GP Ansor Kota Blitar menegaskan perlunya pengawasan yang lebih ketat terhadap kawasan tersebut agar insiden serupa tidak terulang di masa yang akan datang.

Mereka meminta pihak pengelola kawasan Makam Bung Karno untuk lebih selektif dalam memberikan izin penggunaan tempat, khususnya untuk kegiatan yang bersifat komersial atau hiburan.

Doni juga menekankan pentingnya kesadaran kolektif masyarakat dalam menjaga situs-situs bersejarah. Ia mengajak semua pihak, terutama generasi muda, untuk lebih peka terhadap nilai-nilai yang terkandung dalam tempat-tempat penting seperti Makam Bung Karno.