Health

Peneliti Sebut Konsumsi Garam Bisa Tingkatkan Risiko Diabetes

Hasil riset memperlihatkan jika konsumsi banyak garam dan gula berhubungan dengan pemicu diabetes tipe 2.

IDPOST.CO.ID – Hasil riset memperlihatkan jika konsumsi banyak garam dan gula berhubungan dengan pemicu diabetes tipe 2.

Hal tersebut bedasarkan Health Day, majalah kesehatan dan kedokteran yang dikutip Sabtu 4 Oktober 2023.

Selain itu hal tersebut juga berdasar makalah peneliti Amerika yang diterbitkan dalam Mayo Clinic Proceedings.

“Kita sudah tahu bahwa membatasi garam dapat mengurangi risiko penyakit kardiovaskular dan tekanan darah tinggi, namun penelitian ini adalah yang pertama menunjukkan bahwa menghilangkan garam dari meja juga dapat membantu mencegah diabetes tipe 2,” kata Profesor Rucci, Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat dan Kedokteran Tropis di Universitas Tulane, yang memimpin penelitian tersebut.

Untuk lebih memahami hubungan ini, para peneliti mensurvei asupan garam pada lebih dari 400.000 orang dewasa yang terdaftar di UK Biobank.

Lebih dari 13.000 kasus diabetes tipe 2 diamati selama rata-rata 12 tahun. Hasilnya, dibandingkan dengan mereka yang ‘tidak pernah’ atau ‘jarang’ mengonsumsi garam, partisipan yang ‘kadang-kadang’, ‘biasanya’, dan ‘selalu’ menambahkan garam memiliki risiko 13%, 20%, dan 39% lebih tinggi terkena diabetes tipe 2. 2 diabetes, masing-masing.

Tidak jelas mengapa mengonsumsi banyak garam mempunyai efek ini.

Alasan Profesor Chi adalah bahwa garam menyebabkan orang makan lebih banyak, meningkatkan kemungkinan berkembangnya faktor risiko seperti obesitas dan peradangan.

Para peneliti juga menemukan hubungan antara seringnya asupan garam dan indeks massa tubuh (BMI) yang lebih tinggi serta rasio pinggang-pinggul.

Langkah selanjutnya adalah uji klinis di mana peserta menyesuaikan jumlah garam yang mereka konsumsi dan mengamati efeknya.

Profesor Chi menyarankan agar sekarang pun, temukan cara untuk membumbui makanan favorit Anda dengan lebih sedikit garam.

Hal ini sangat penting terutama bagi orang-orang yang berisiko tinggi terkena diabetes, seperti mereka yang memiliki pra-diabetes, riwayat diabetes gestasional, atau mereka yang menjalani gaya hidup sedentary (aktivitas fisik kurang dari tiga kali seminggu).

Orang yang kelebihan berat badan, berusia di atas 45 tahun, atau memiliki riwayat keluarga diabetes juga berisiko terkena diabetes.

>>> Ikuti Berita dan Artikel Idpost.id di Google News
Exit mobile version