Peristiwa

PT TIV Klaten Galakan Program Bijak Plastik Penangangan Sampah

PT TIV Klaten Galakan Program Bijak Plastik Penangangan Sampah

IDPOST.ID – Sampah lingkungan yang tidak terkelola dengan baik akan berdampak buruk terhadap lingkungan.

Hal ini membuat Corporate Social Responsibility (CSR) PT Tirta Investama Klaten melakukan inovasi bahwa sampah rumahan harus berhenti di setiap desa dan terkelola dengan baik.

Hal tersebut diungkapkan, Koordinator CSR PT Tirta Investama Klaten, Joko Santoso dalam kegiatan kick off program bijak plastik pengelolaan sampah di sekolah dan masyarakat di Kecamatan Polanharjo, Klaten, Kamis (5/6/2025).

Joko Santoso mengatakan, pihaknya akan mensupport pengelolaan sampah pemerintah dan dilakukan pengelolaan sampah plastik yang diawali dari wilayah Kecamatan Polanharjo.

“Kita ikut mensupport pengelolaan sampah pemerintah. Jadi nanti sampah berhenti di desa, harapannya tidak ada lagi sampah yang terbuang ke TPA,” katanya.

Joko Santoso mengungkapkan, sejauh ini di kecamatan Polanharjo ada sebanyak 18 bank sampah yang mengelola sampah rumahan dari warga.

“Kami sudah membuat paguyuban bank sampah dan di kecamatan Polanharjo ini sudah ada 18 bank sampah. Disitu ada pemilahan sampah, targetnya sampah berhenti di desa,” ujarnya.

Sampai saat ini, lanjut Joko Santoso, sampah plastik tersebut dikelola oleh PKK menjadi barang berharga, seperti halnya fast bunga, tas cangklong, dompet dan lainnya.

“Jadi sampah sampah itu ditangan ibu ibu sangat bermanfaat dan dapat digunakan barang berharga,” jelas dia.

Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Klaten Srihadi mengatakan, sampai saat ini sampah di wilayah kabupaten Klaten menjadi permasalahan cukup serius oleh berbagai pihak dan harus adanya tata kelola sampah.

“Meski sebelumnya sudah ditangani dengan baik, tapi kedepan sampah harus ditangani dengan serius,” ungkapnya.

Srihadi menyampaikan, bahwa penduduk Klaten yang hampir 1,3 juta tersebut harus ada keseriusan pengelolaan sampah, dimana 15 persennya adalah sampah plastik.

“Dengan adanya dinamika saat ini, pemerintah harus mengelola, menata sampah. 15 persennya sampah adalah plastik, ” katanya.

Dengan begitu, ungkap Srihadi, sampah yang berada di tempat pembuangan akhir (TPA) tersebut kedepan akan lebih baik.

“Namun pengelolaan sampah lingkungan terutama plastik tersebut harus ada peran penting dari pihak terkait serta dari desa, PKK nya,” ujarnya.

Lanjut Srihadi, dalam perhari sampah yang terkumpul di TPA Troketon sebanyak 600 ton, jumlah tersebut terdiri dari sampah kompos, organik, kertas dan plastik.

“Plastik ini menjadi momok, memang harus dikelola sehingga kedepan menjadi hal yang berguna. Kegiatan ini menggandeng Aqua dan Shind Yogyakarta,” pungkasnya.

>>> Ikuti Berita dan Artikel Idpost.id di Google News
Exit mobile version