Peristiwa

DR. Koen Bimbing Mahasiswa Poltekkes Kemenkes Surabaya

DR. Koen Bimbing Mahasiswa Poltekkes Kemenkes Surabaya
DR. Koen Bimbing Mahasiswa Poltekkes Kemenkes Surabaya

SIDOARJO, IDPOST.CO.ID,- Dr. Koen Irianto Uripan S.H, M.M, membimbing mahasiswa D3 dari Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya (Polkesbaya) jurusan Kesehatan Lingkungan (Kesling) terkait dengan Jamban Sehat dalam kegiatan Outdoor Learning (ODL).

Dalam bimbingan tersebut Dr.Koen langsung mengajak mahasiswa mendatangi ke lokasi pembuatan jamban sehat di wilayah Desa Kepunten, Kecamatan Tulangan, Kabupaten Sidoarjo pada hari Kamis (20/10/2023) siang  agar mahasiswa mengetahui detil prosesnya.

DR. Koen menjelaskan bahwa jamban yang sehat harus memiliki septic tank yang kedap air agar tidak terjadi rembesan yang akhirnya membawa efek tidak baik bagi kesehatan di kemudian hari. Karena rembesan tersebut bisa berpengaruh pada tanah dan sumber air yang digunakan masyarakat.

“Kita harus pahami bahwa tinja itu didalamnya terdapat miliaran mahluk hidup dalam bentuk mikroba yang tumbuh berkembang di dalam septik tank. Disitu tumbuh koloni bakteri, virus dan parasit. Diperkirakan ada sekita kurang lebih 100 miliar bakteri hidup di dalam setiap satu gram tinja basah,” ujar master sanitasi.

Doktor jebolan sekolah Pasca Sarjana Unair menjelaskan bahwa sistem sanitasi yang baik menjadi awal dari pembentukan karakter dan ukuran tingkat kesehatan masyarakat. Dan salah satunya adalah jamban sehat.

“Dengan sistem sanitasi yang baik dan benar dan menjalani perilaku hidup bersih dan sehat maka secara tidak langsung akan mengurangi kejadian penyakit yang ditularkan melalui air ,” ungkap sang Doktor.

Ketua APPSANI juga menjelaskan jika Virus, bakteri, dan parasit tumbuh subur di tempat dengan sanitasi yang buruk sehingga dapat menyebabkan penyakit atau komplikasi yang serius bahkan bisa menyebabkan kematian jika tidak ditangani segera.

“Beberapa penyakit yang timbul akibat dari sistem sanitasi yang buruk antara lain kolera, demam tifoid, diare, tifus, polio, stunting dan cacingan. Diperkirakan ada hampir 100 miliar bakteri dalam setiap satu gram tinja basah,” ucap DR. Koen Irianto Uripan.

Peningkatan perilaku, seperti pembuangan kotoran yang aman, mencuci tangan dengan sabun, dan perluasan penyediaan sanitasi bisa membawa manfaat sosial, lingkungan dan ekonomi yang signifikan.

“Pentingnya sanitasi dan kesehatan karena penyakit menular dapat dicegah dengan air minum yang aman, sanitasi yang memadai dan perilaku higienis,” pungkasnya.

Kehadiran tim Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya (Polkesbaya) bersama mahasiswa dipimpin langsung Kepala Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (P3KM) Hery Sumasto, S.Kep.Ns, M. Kes.

Kedatangan dari Tim Polkesbaya juga dalam rangka meninjau pengerjaan bantuan 100 unit Jamban Sehat bagi masyarakat di wilayah Kecamatan Tulangan, Kabupaten Sidoarjo. Dimana yang sudah selesai mencapai 89 unit.

Kepala Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (P3KM) Hery Sumasto, S.Kep.Ns, M. Kes. mengatakan bahwa untuk mengentaskan kemiskinan banyak variabel yang harus diurai, salah satunya dengan memberikan jamban sehat.

“Kami berharap bantuan yang telah kami berikan berupa 100 unit jamban sehat dapat dimanfaatkan oleh masyarakat di Kabupaten Sidoarjo. Dan kami berharap setelah ini dapat berubah prilakunya dan masyarakat antusias kami juga menyambut baik,” ungkapnya.

>>> Ikuti Berita dan Artikel Idpost.id di Google News
Exit mobile version