SIDOARJO, IDPOST.CO.ID,-Polresta Sidoarjo bersama Netizen Sidoarjo pada hari Selasa, (5/9/2023) melakukan Kopi Darat (Kopdar) di Markas Komando Polresta Sidoarjo dalam rangka silahturahmi dan komunikasi tentang perkembangan informasi di media sosial.
Dalam agenda Kopdar yang digagas Divisi Humas Polresta Sidoarjo membahas upaya bagaimana menangkal berbagai informasi dan berita hoaks yang banyak bertebaran di media sosial guna mewujudkan kondusifitas kamtibmas di wilayah Sidoarjo.
Berita bohong atau hoaks menjadi sasaran yang paling diantisipasi kepolisian apalagi jelang tahun politik 2024. Sebab dampak penyebaran berita bohong mengakibatkan keresahan dan perpecahan di masyarakat.
Sinergitas Polisi bersama netizen menjadi salah satu kunci penting dalam menangkal penyebaran berita hoaks di media sosial. Mereka mampu memberi literasi kepada masyarakat melalui konten-konten positif.
Ps. Kasi Humas Polresta Sidoarjo Iptu Tri Novi Handono, berharap masyarakat bijak dalam membaca dan menulis di medsos dan tidak main share tanpa tahu berita itu benar atau tidak. Saring sebelum sharing.
“Perkembangan informasi yang menyebar di media sosial begitu beragam dan cepat. Saya menghimbau media sosial dipakai dan dimanfaatkan masyarakat untuk hal-hal positif yang sifatnya sinergis dan edukatif,” ungkapnya.
Tri Novi Handono menambahkan, Kepolisian dalam menangkal berita bohong atau hoax lebih mengedepankan pencegahan, dengan melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat serta bersinergi dengan netizen untuk membantu memberikan informasi yang baik dan benar.
Sementara itu Amel salah seorang netizen Sidoarjo, mengapresiasi kopdar bersama Polresta Sidoarjo. Dengan acara ini semakin mensolidkan sinergitas. Khususnya dalam mengantisipasi penyebaran informasi atau berita hoaks di medsos.
“Edukasi bijak bermedia sosial harus terus kita lakukan bersama-sama, sehingga kita bisa menjadi smart netizen,” katanya.
Melihat semakin berkembangnya teknologi, media sosial menjadi sumber informasi dan sarana paling mudah untuk menyebarkan informasi. Maka dibutuhkan gerakan moral untuk menyadarkan masyarakat tentang bagaimana Medsos digunakan secara bijak dan positif.
Peran dari netizen dan relawan media sosial guna memberi, mengajarkan dan mengajak masyarakat untuk lebih memahami tentang bahaya penyebaran berita bohong atau hoax dari sisi hukum, agama, kesusilaan dan kesopanan agar tidak mudah termakan isu yang tidak benar.