Peristiwa

Tayub Menari di Tengah Globalisasi: Desa Ngandong Klaten Bangun Desa dengan Rasa

Tayub Menari di Tengah Globalisasi: Desa Ngandong Klaten Bangun Desa dengan Rasa

IDPOST.ID – Di tengah derasnya arus globalisasi dan masuknya budaya asing, warga Desa Ngandong, Kecamatan Gantiwarno, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, tetap menjaga kelestarian seni tradisional Tayub melalui gelaran tahunan tradisi bersih desa.

Puncak acara bersih desa tahun ini diramaikan dengan pentas seni Tayub di Lapangan Sentono, Desa Ngandong. Kegiatan tersebut mengusung tema “Bangun Desa Kanthi Roso” atau “Membangun Desa dengan Rasa”, sebagai bentuk perwujudan nilai kebersamaan dan pelestarian budaya warisan leluhur.

Camat Gantiwarno, Veronica Retno Setyaningsih, menyampaikan bahwa seni Tayub sudah menjadi bagian dari identitas Desa Ngandong.

“Di Klaten hanya tinggal dua grup seni Tayub, dan kini yang masih aktif hanya satu, yaitu di Desa Ngandong. Ini perlu kita jaga dan dukung bersama,” ujarnya, Sabtu(21/6/2025).

Veronica menambahkan bahwa pengemasan tradisi bersih desa dengan pertunjukan Tayub tidak hanya sebagai hiburan, tetapi juga sarat makna sosial dan budaya yang mempererat tali persaudaraan antarwarga.

Bupati Klaten, Hamenang Wajar Ismoyo, turut hadir dalam kegiatan tersebut dan memberikan apresiasi kepada warga yang terus melestarikan seni Tayub. Ia berharap seni tradisi ini bisa berkolaborasi lebih luas dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klaten sehingga dapat menjadi agenda kebudayaan tingkat kabupaten.

“Kalau bisa dikembangkan, Tayub bisa menjadi daya tarik budaya yang dikenal lebih luas lagi. Kita akan dorong agar Tayub bisa masuk dalam program pelestarian budaya daerah,” ujar Hamenang.

Sementara itu, tokoh masyarakat Desa Ngandong, Suratno, menyampaikan rasa bangganya terhadap antusiasme warga dalam menjaga budaya lokal. Ia menilai keberlangsungan Tayub adalah bukti nyata kecintaan warga terhadap warisan leluhur.

Menariknya, dalam rangkaian acara juga dibagikan dua gunungan buku kepada warga, khususnya anak-anak sekolah. Hal ini dilakukan untuk menumbuhkan semangat membaca dan meningkatkan literasi masyarakat desa.

>>> Ikuti Berita dan Artikel Idpost.id di Google News
Exit mobile version